Tadabbur Surat Al Qashash (28) ayat 77 : CARILAH AKHIRAT, JANGAN LUPA DUNIA

Tadabbur Al Qur’an di AQL Islamic Center tanggal 16 Mei 2013 disampaikan oleh Ustad Muhammad Zaitun Rasmin, membahas Surat Al Qashash (28) ayat 77 :

"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan."
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.”

Ada 4 point yang disampaikan dari ayat ini :
1. Mencari pahala akhirat.
2. Jangan melupakan bagian di dunia.
3. Berbuat baik.
4. Jangan berbuat kerusakan.

Pesan utamanya adalah Carilah Akhirat, Jangan Lupa Dunia.

“Dan carilah” dalam ayat tersebut merupakan perintah, kalimat aktif. Ini berarti bahwa mencari akhirat adalah yang paling penting dan utama.

Mencari akhirat dengan menggunakan apa-apa yang telah Allah karuniakan kepada kita yaitu :

1. Hidup

Menjadikan hidup atau gunakan hidup dengan sebaik-baiknya untuk mencari akhirat.

Seperti hadits Rasulullah SAW : “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir.”

2. Hati (meliputi akal, pendengaran, penglihatan.

Sebagaimana dalam Surat Al A’raf (7) ayat 179 :

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”

3. Dan lain-lain seperti kesehatan, harta.

Untuk mendapatkan akhirat tidak ada jaminan, tetapi untuk dunia sudah dijamin oleh Allah. Sebagaimana dalam Surat Hud (11) ayat 6 :

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).”

Tidak akan mati seorang anak Adam melainkan sudah habis rezekinya.

Untuk urusan dunia Allah sudah memberikan kemudahan dengan insting dan alat.

Yang banyak mendapat rezeki adalah :
1. Yang paling kuat fisiknya.
2. Yang paling cerdas.
3. Yang paling keahlian khusus.

Jadi jelaslah bahwa : URUSAN AKHIRAT HARUS MENJADI PRIORITAS

Salah : Bekerja yang baik jangan lupa sholat.
Benar : Jaga sholat, ilmu agama jangan sampai berkurang, jangan lupa bekerja keras.

Bagaimana membuat program agar kita benar-benar mengamalkan Surat Al Qashash ayat 77 ?
Bekal yang harus kita miliki adalah :
1. Tauhid yang benar merupakan bekal utama. Banyak amal saleh dan sedikit dosa maka akan mulus. Amal saleh kurang, banyak dosa maka akan menjalani proses.

2. Menjalankan yang diwajibkan oleh Allah SWT.

Kewajiban yang sering terlupa adalah dakwah, hukumnya adalah fardu kifayah yaitu kalau sebagian sudah melaksanakan dan jumlahnya sudah cukup barulah gugur kewajiban yang lain.

Dakwah lebih penting daripada umrah dan haji yang sunah.

Ibadah yang saat ini paling susah ikhlasnya adalah umroh dan haji, karena sekarang lebih kepada status sosial.

3. Meninggalkan larangan seperti namimah, ghibah.

4. Berbuat kebajikan/melakukan ibadah umum.
– Berbuat kebaikan, misalnya kepada sesama manusia dengan senyum, sapa, berkata lemah lembut, mencari ilmu.

– Berbuat baik pada orang lain lebih utama daripada sholat sunah.

– Sebaik-baiknya manusia adalah yang banyak manfaatnya bagi sesama. Dengan catatan dia tauhid, menjalankan kewajiban dan meninggalkan larangan.

– Berbuat baik kepada sesama manusia dan berlapang dada kepada manusia.

5. Melakukan ibadah sunah seperti sholat sunah, puasa sunah.

 

Leave a comment